Ketika Sepatu Berbicara

Seperti kita ketahui, sepatu memiliki banyak bentuk, warna, dan fungsi. Tapi tahukah Anda, bahwa alas kaki itu bukan hanya seonggok benda mati untuk diinjak? Lebih dari itu, sepatu bisa 'berbicara' tentang siapa diri Anda.

Studi terbaru di pertengahan 2012 yang dipublikasi Journal of Research in Personality mengemukan hasil penelitian dari University of Kansas dan Wellesley College yang menunjukkan fakta, bahwa melalui sepatu, ada banyak hal dapat terbaca tentang siapa pemakainya. Ya, sepatu mampu 'menyampaikan potongan-potongan informasi tentang karakter dan sifat pemilik.

Hal ini bisa terjadi karena sepatu Anda menyimpan isyarat nonverbal dan pesan simbolik. Penelitian itu berlangsung dengan metode periset yang terdiri dari Omri Gillath, Fiona Ge, dan Christian S Crandall, meminta 63 mahasiswa untuk melihat 208 gambar relawan, yang sebelumnya telah lebih dulu mengisi kuisioner tentang kepribadian mereka.

Hasilnya, para siswa itu mampu menentukan usia, jenis kelamin, pendapatan, kecenderungan politik, dan kepribadian seseorang dengan akurasi 90 persen, hanya dengan melihat gaya, warna, dan kondisi sepatu yang orang lain pakai. "Orang-orang sering memilih sepatu untuk 'mengirim pesan', tapi terkadang pesan yang disampaikan kurang tepat diterima orang lain," ujar Christian Crandall.

Beberapa psikolog juga memberi catatan penting, bahwa jarang sekali ada orang memilih sepatu yang tidak mewakili pencitraan dirinya. "Anda akan mendapat banyak informasi, mengenai seseorang hanya dalam hitungan detik, ujar Christian, pemimpin penelitian ini, yang juga profesor psikologi sosial dari University of Kansas.

"Wajah, kepala, rambut, mungkin bisa memberi gambaran tentang pribadi seseorang, tapi bagaimana bagian lainnya? Bagaimana dengan sepatu? Sepatu adalah dasar outfit Anda. Pakaian itu kostum, dan sepatu bagian dari itu. Selama ini, kebanyakan bagian yang paling diperhatikan ketika berpakaian ialah sepatu," jelas Crandall, dikutip dari Abcnews.go.com.

Namun, meski Anda dapat menebak kepribadian seseorang melalui sepatu yang dipakainya, tetap saja, manusia adalah makhluk unik yang memiliki kepribadian beragam sehingga analisa karakter seseorang dari sepatu, tak bisa sepenuhnya dijadikan patokan pasti. Crandall pun mencoba menjelaskan tentang hal ini, "Hasilnya memang bisa akurat, meski kadang-kadang tidak."

Yang pasti, kebanyakan orang memilih sepatu sengaja disesuaikan dengan kepribadiannya. Jadi, kalau Anda memiliki teman yang sepatunya mencolok dan penuh warna, bisa jadi, ia tipe orang yang menyenangi kebebasan dan ekstrover. Berikut ini adalah jenis karakter seseorang yang dapat dilihat dari model sepatu yang dipilihnya:

Old Shoes
Ini jenis sepatu yang terlihat buruk, lusuh, atau compang-camping. Menandakan pemakainya seseorang pemikir yang liberal. Mereka memakainya hanya sebagai fungsi (alas kaki), dan tidak peduli apa yang orang lain pikirkan tentang diri mereka. Mereka juga tak resah meski dikatakan tidak bisa dandan. Menurut penelitian Christian Crandall, orang-orang dengan karakter seperti ini agak sulit membangun hubungan dengan orang lain.

New Shoes
Orang yang senang tampil dengan sepatu (keluaran) baru atau sepatu yang tampak terawat (seperti baru), menampilkan karakter pemiliknya yang memiliki kecemasan terhadap hubungan yang ia jalin dengan orang lain. Orang yang gemar memakai sepatu jenis ini, amat memperhatikan penampilan, dan khawatir tentang pemikiran orang terhadap dirinya. Tak hanya fokus pada sepatu, orang dengan karakter macam ini, juga detail jika bicara tentang pernak-pernik mode yang lain.

High Fashion
Ada beberapa kesimpulan yang bisa kita temukan jika mendapati ada orang senang memakai sepatu High Fashion. Pertama, mereka memiliki standar gaya tertentu (karena berpenghasilan tinggi) dan amat peduli dengan masalah gengsi. "Jika ada seseorang memakai sepatu Christian Louboutins, kita tahu, dia sangat peduli penampilan dan memiliki uang banyak untuk membeli sepatu mahal itu," ujar Crandall. Seseorang yang memakai sepatu mahal, biasanya cenderung senang memperlihatkan kaki mereka, yang terbungkus alas kaki dengan merek ternama.

Sneaker
Orang-orang yang memakai high top akan cenderung terlihat angkuh, introver, dan kurang teliti. Tapi ketika dipadu dengan pakaian menakjubkan, hal ini berubah. "Jika seseorang memakai jas dan sepatu kanvas merah Chuck Taylors, saya tahu orang itu mencoba melanggar aturan. Karena sepatu kanvas merah adalah sesuatu yang menarik, tapi ketika dikenakan bersama jas, akan menampilkan bentuk yang lebih luar biasa." Secara garis besar, orang yang memilih sepatu kets (Sneaker), telah mengkombinasikan mode dan kenyamanan.

Untuk pria yang gemar memakai sepatu kets, biasanya tipe orang yang suka bermain aman, dan tidak suka menarik perhatian orang lain, sedangkan untuk perempuan, hal ini melambangkan sifat enerjik. Mereka yang memakai sneaker colorful, biasanya memiliki kestabilan emosi, dibanding yang memakai warna-warna netral. Selain itu, sepatu kets mencirikan kreativitas, dan pemakainya biasanya sering merasa jenuh bekerja di dalam ruangan.

High Heels
Perempuan yang memakai sepatu berhak tinggi, mencerminkan kekuatan. Apalagi, jika bentuknya stilleto dengan hak tipis, tinggi, dan ujung runcing, secara gamblang merepresentasikan diri sebagai lambang kekuatan untuk berdiri seimbang di atas sepatu yang sulit.

Sepatu macam itu mencirikan pemakainya adalah perempuan yang tenang. Pemakainya biasanya ingin menonjolkan sisi feminitas. Selain itu, Stiletto juga membantu menunjukkan kemapanan, baik dalam sisi karier maupun profesi. Pemiliknya ingin menampilkan sisi sensual, seksi, sekaligus powerful.

Sementara yang senang memakai wedges, ia dikenal lebih rendah hati, dan orang yang memakainya memiliki kepribadian fleksibel. Terkadang, perempuan yang kurang percaya diri dengan tinggi tubuhnya, memilih sepatu jenis ini.

Boots
Jika perempuan yang memakainya, bisa jadi ia memiliki karakter kuat, dan ingin tampil beda. Ia juga cenderung memiliki keinginan menjadi pusat perhatian. Menurut Crandall, perempuan yang mengenakan ankle boots, memiliki kepribadian agresif. Secara umum, mereka adalah orang yang percaya diri, tahu apa yang dimau, dan mengikuti gairah hidup. Tidak suka terikat pada pandangan tertentu, mencirikan kemandirian dan jiwa petualang.

Flat Shoes
Pemakai sepatu datar, mencerminkan pribadi yang down to earth, produktif, dan aktif. Sepatu jenis ini juga memungkinkan pemakainya melakukan berbagai kegiatan, karena nyaman. Flat shoes biasanya dipakai perempuan feminin sekaligus aktif. Ia ramah, cepat beradaptasi, namun bisa jadi sangat sensitif jika menyangkut hal-hal tertentu.
arm/R-1

Komentar Selebritas
Agni Pratistha
Yang Nyaman Dipakai Bela Diri

Memiliki badan tinggi dan kaki jenjang membuat Agni Pratistha susah mendapat sepatu pas untuknya. Jika ingin memakai high heels, ia sampai harus memesan atau membeli merek tertentu yang harganya lumayan menguras dompet. Tak hanya itu, ia juga selalu memilih sepatu yang sesuai dengan karakternya, yang sederhana, namun sporty.

"Dulu aku pikir, sepatu hanya untuk dipakai sebagai alas kaki. Tapi sekarang, aku setuju kalau sepatu mencerminkan pribadi pemakainya. Sekarang, aku banyak mengoleksi sepatu kets dan boot. Setelah aku pikir-pikir, kenapa banyak membeli sepatu jenis itu karena pada dasarnya kalau sampai terjadi apa-apa di jalan, aku bisa melakukan perlawanan dan lari dengan cepat," ungkap mantan Putri Indonesia itu, ditemui beberapa hari lalu.

Menurut Agni, warna sangat menunjukkan kepribadian pemilik. Kalau dirinya, lebih suka warna-warna kalem seperti cokelat, hitam, dan hijau. Namun sesekali, dirinya juga suka menggunakan high heels, misalnya untuk datang ke acara fashion dan acara resmi lain.

"I love high heels, kalau untuk gaya pasti pakai itu. Tapi, karena teman-temanku tak terlalu tinggi, kalau mau pakai high heels aku janjian dulu, biar mereka juga merasa nyaman. Ada lho, satu merek sepatu favorit aku, dia enak banget dipakai dan empuk. Kaki aku ukurannya nomor 41 dan dia punya nomor itu. Jarang ada produsen sepatu wanita menyediakan high heels nomor itu. Sudah begitu, dia enak untuk dibawa jalan-jalan," ujar wanita jangkung ini.

Menurut dia, high heels bisa menunjukkan jati dirinya yang kadang feminin. Agni mengaku sudah memakai high heels sejak 14 tahun. "Aku nggak pernah merasa kesusahan pakai high heels. Aku bersyukur tidak membutuhkan waktu penyesuaian yang lama. Lecet sih biasa, tapi kan sekarang ada antilecetnya, dijual," pungkas dia. smn/R-1