Sidang perceraian Garnetta dan Didi Mahardika untuk kesekian kalinya di gelar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Namun nampaknya sidangnya sangat alot dan belum menemukan titik terang.
"Dalam perkawinan ada kewajiban yang harus dipenuhi. Dari pihak kita menyampaikan supaya kalau terjadi perceraian Didi harus menyerahkan uang mut'ah 1 miliar, sesuai status dia dan ini dijamin oleh undang-undang. Buat dia itu, uang segitu kecil lah," kata pengacara Garnetta, Petrus Balapatyiona saat ditemui Koran Jakarta di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Selasa (22/1).
Petrus pun mengungkapkan bahwa uang 1 miliar itu sudah dihitung sesuai dengan kebutuhan yang harus dipenuhi selama masa tunggu 100 hari. Petrus pun menegaskan bahwa jumlah tersebut sangat pantas dan tak perlu lagi ditawar. Masa ditawar? Nggak boleh nawar lah! Orang begitu masa nawar? malu lah kalau nawar!" tegas Petrus.
Petrus pun menambahkan, jika dari pihak Didi keberatan dan tak mau membayar uang tersebut, maka perceraian tak akan terjadi.
Selain uang 1 miliar, Garnetta juga menuntut rumah bersama yang mereka tempati selam masa pernikahan. Meskipun rumah itu adalah pemberian dari orang tua Didi, namun pihak Garnetta bersitegas bahwa rumah tersebut termasuk dalam harta bersama. Ia pun menuntut agar rumah tersebut dijual dan dibagi bersama.
Hal yang berbeda pun di jelaskan oleh pengacara Didi Mahardika, Gustav Malembout. Menurutnya, masa perkawinan yang hanya enam bulan sangatlah tak patut jika membicarakan harta bersama.
"Rumah yang di Cilandak itu merupakan rumah warisan dari orang tuannya kepada Didi, artinya itu tidak bisa masuk ke dalam harta bersama. Harta bersama itu dikatakan harta yang didapatkan setelah menikah dan didapatkan secara bersama. Lalu tentang mutah 1 miliar dan lain-lain, itu nanti kita akan jawab. Terus masalah utang-piutang, masa hidup suami istri ada utang-piutang?" beber Gustav.
Menurut Gustav, tuntutan dari Garnetta pun tak masuk dalam logika hukum. "Dia pergi enam bulan tidak pulang-pulang. Disuruh pulang tidak mau, padahal Didi sudah berusaha menjemput ke Surabaya dengan keluarganya. Tapi dia tetap tidak mau. Bahkan ketika bertemu Bu Mega, dia malah bilang ingin bercerai," terang Gustav.
Gustav pun mengklaim bahwa Garnetta adalah perempuan matre. Banget. Orang nggak pernah tahu Garnetta dulu siapa. Didi pengen pernikahannya bisa sampai selamanya. Tapi pernikahan baru 4-5 bulan dia malah bilang mau bercerai," jelas Gustav.
Melihat masih alotnya persidangan cerai antara Garnetta dan Didi, nampaknya keinginan Jane Shalimar untuk segera melepas status jandanya masih membutuhkan waktu yang cukup lama. smn/R-4