Suguhan Terbaik dari Indonesia

Tradisi minum kopi di Indonesia telah berlangsung sejak berabad silam. Hampir di setiap wilayah di negeri kepulauan ini, terdapat tanaman berbiji hitam ini, mulai dari Aceh hingga Papua. Tak heran jika hampir di setiap rumah, selalu tersedia kopi sebagai minuman hidangan.

Bahkan, bagi Fadel Muhammad, kopi menjadi bagian dari menu sarapan paginya. Penyuka kopi Toraja ini mengaku tidak pernah absen minum kopi setiap pagi, dan juga saat sore hari. "Rasanya kita seperti belum bisa beraktivitas kalau belum minum kopi," ujar mantan Menteri Perikanan dan Kelautan ini yang juga bekas Gubernur Gorontalo.

Kopi tak sekadar nikmat. Di balik kenikmatannya, minum ini ternyata juga baik untuk kesehatan. Hal ini lantaran kopi mengandung antioksidan yang lebih kuat daripada sumber lain. Sebuah penelitian tahun lalu dari tim Universitas Harvard menemukan, bahwa perempuan yang minum beberapa cangkir kopi sehari memiliki risiko lebih rendah terkena kanker endometrium (rahim).

Studi lain dari universitas yang sama melaporkan bahwa, untuk pria yang mengonsumsi enam cangkir kopi sehari, risiko terkena kanker prostat mematikan 60 persen lebih rendah. Hal ini karena kopi mengandung ratusan senyawa kimia, di antaranya senyawa antioksidan dan antiinflamasi yang dapat menurunkan penanda untuk proses kerusakan peradangan.

Tapi, terlepas dari segala manfaatnya, aroma dan rasa kopi memang nikmat. "Begitu minum kopi, rasanya langsung segar. Semangat langsung ngumpul dan siap beraktivitas," ujar Fadel. "Saya malah nggak bisa kalau pagi nggak minum kopi," ujar Andy Rif, vokalis grup band /Rif.

Masyarakat Indonesia memang gemar kopi. Mulai dari kalangan atas hingga masyakat biasa. Bahkan, orang luar negeri pun gemar mencicipi kopi dari Indonesia.

Dan dunia pun mengakui hal ini. Toraja, Manndheling (Mandailing), serta Jawa adalah beberapa daerah penghasil kopi Arabica terbaik dunia menurut Speciality Coffee Asosiation. Masyarakat Jepang, Amerika dan Eropa bahkan sangat menggemari kopi jenis ini. Mereka tak jarang memburu minuman yang mengandung kafein ini ke Indonesia.

Sayang, produsen kopi di Tanah Air belum banyak yang mampu mengemas minuman nikmat ini dengan maksimal dan menyajikannya sebagai minuman kelas premium. Hanya beberapa saja yang mampu melakukannya. Salah satunya adalah JJ Royal.

Kualitas Terbaik

Perusahaan yang berdiri pada 2003 ini, mampu meracik dan menyajikan berbagai jenis kopi dari daerah-daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia, seperti Toraja, Gayo, Jawa, bahkan Papua. Majalah Global Coffee Review yang berbasis di Melbourne, Australia pada Edisi Mei tahun lalu, bahkan pernah mengulas secara khusus perusahaan ini.

"Memang disayangkan tak banyak orang Indonesia yang berupaya menyajikan kopi terbaik mereka dengan kualitas yang bagus. Kami melihat pasar di situ," ujar Clarissa Halim, Advertising and Product Development Manager, JJ Royal Coffee.

Menurutnya, konsumen berhak mendapat sajian yang istimewa. Oleh sebab itu, JJ Royal berupaya menyajikan kopi dengan kualitas yang terbaik.

Untuk jenis Arabica, misalnya, JJ Royal Toraja Arabica Coffe menyajikannya hanya dengan menggunakan biji kopi premium yang dihasilkan dari pegunungan tinggi Toraja. Tingkat penyangraian hingga medium memberikan aroma karamel yang kuat serta meninggalkan kesan rasa yang lama. Begitu pun JJ Royal Gunung Biru Java Estate Arabica yang menggunakan biji kopi Kayumas yang langka dan berkualitas tinggi dari daerah Kawah Ijen, Jawa Timur.

Terletak 1,200 meter di atas dataran laut, kopi ini ditanam, dipetik dan diproses dalam kondisi yang optimal. Kemudian biji kopi disangrai dengan teliti hingga mencapai kematangan yang sempurna. Aromanya sungguh nikmat dengan rasa yang lembut. Perpaduan ini sungguh serasi hingga terasa sampai tetes terakhir .

Bagi Anda yang menggemari kopi jenis Robusta, JJ Royal juga memiliki kopi jenis ini yang diperoleh dari Sumatera bagian selatan, tepatnya Lampung. Biji kopinya beraroma harum lembut dengan cita rasa yang ringan sehingga sedap untuk dinikmati. Selain kedua jenis kopi tadi, JJ Royal juga memiliki kopi Luwak yang kelezatan telah terkenal di mancanegara. JJ Royal memiliki komitmen untuk memaksimalkan kepuasan dalam menikmati kopi yang unik ini. Biji Luwak Indonesia asli yang langka ini telah disangrai sampai medium, sehingga meningkatkan keaslian rasa dan aromanya. nik/AR-4


Pendapat Mereka Tentang Kopi
Dewi Motik Pramono (pengusaha):
Kopi itu Enak Banget

Sempat trauma dengan kopi saat masih kecil, kini pengusaha dan Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia berusia 63 tahun ini, malah menjadi "pecandu kopi" sejak usia 50 tahun. Pagi dan sore merupakan waktu bagi Dewi menyeruput secangkir kopi. Boleh dibilang Dewi merupakan salah satu orang yang tidak bisa hidup tanpa kopi.

"Dulu saat masih kecil, (umur enam tahun) saya dilarang minum kopi sama ibu. Pernah dijewer karena ketahuan minum kopi ibu saya. Itu malu banget sampai saya trauma dengan kopi. Nah, kemudian saat saya umur 50-an saya mengisi acara seminar di Jerman. Cuaca saat itu sekitar 17-13 derajat dan pas bulan puasa, jadi saat buka puasa adanya hanya kopi dan susu. Ya sudah, tidak ada pilihan dari pada minum susu, saya pilih kopi saja saat itu, dan saya baru tahun ternyata Subhanallah kopi itu enak banget. Sejak itu, saya tidak bisa hidup tanpa kopi," kata Dewi

Fadel Muhamad (politis Golkar mantan Mentri Kelautan dan Perikanan):
Penambah Semangat

Bagi mantan mentri kelautan dan perikanan, kopi menjadi bagian dari menu sarapan paginya. Penyuka kopi Toraja ini, tidak pernah absen minum kopi setiap pagi, dan juga saat sore hari. Bagi Fadel, kopi menjadi salah satu minuman ajaib yang pernah ada karna kopi kaya manfaat terutama perannya untuk mengumpulkan semangat di pagi harinya yang sibuk.

"Saya suka kopi dari kecil. Tapi paling bayak minum kopi dua cangkir sehari. Saat pagi dan sore hari. Rasanya kita seperti belum bisa beraktifitas kalau belum minum kopi. Begitu minum kopi, rasanya langsung segar, semangatnya langsung ngumpul dan siap beraktifitas. Jadilah begitu bangun pagi itu pastilah kopi.Rasanya belum bisa melek kalau belum minum kopi. Nanti sore hari, pas energi badan mulai berkurang, mulai lelah, ngantuk-ngantuk, kopi lagi.Biasanya mata langsung melek, badan langsung seger begitu minum kopi," kata Fadel yang juga mantan Gubernur Gorontalo ini.


Ririn Dwi Ariyanti
Jatuh Cinta Karena Aromanya

Aktris sekaligus istri dari Aldi Bragi ini ternyata sudah menyukai kopi sejak ia masih kecil. "Awalnya sih karena aroma wanginya. Itu yang bikin aku jatuh cinta dan terus ingin menikmati kopi," ungkap Ririn Dwi Ariyanti kepada Koran Jakarta.

Meskipun kini ia sedang mengandung, namun ia mengaku tetap mengkonsumsi kopi sekali sehari. "Kalau dulu sebelum hamil, aku minum kopi malah sampai tiga kali sehari. Dan aku paling suka minum kopi hitam," tambahnya.

Tak hanya sekedar menikmati nikmatnya rasa dan aroma kopi, Ririn pun mengaku mendapatkan manfaat dari minum kopi, yaitu badan lebih segar dan bikin nggak ngantuk. Alhasil, dengan kesibukannya selama ini, kehadiran kopi dirasa sangat membantu aktivitasnya. smn/R-4


Dewi Rezer
Wajib Ngopi Sebelum Nge-gym

Sebagai selebritas, Dewi Rezer tentunya selalu ingin menjaga tubuhnya, salah satunya adalah dengan nge-gym. Untuk menjaga kebugaran selama melakukan gym, ternyata Dewi memiliki resep khusus, yaitu mengkonsumsi kopi.

"Sebelum nge-gym aku wajib minum kopi. Jadi selama nge-gym badan lebih bugar dan mata lebih melek," ungkap Dewi Rezer saat dihubungi melalui ponsel. Selain karena manfaatnya, Dewi mengaku menyukai kopi karena aromanya. Terlebih jika kopi yang ia minum dicampur dengan mocca atau krim.

Selain untuk dirinya sendiri, Dewi juga rutin menyiapkan kopi suaminya, Marcellino Lefrandt. "Kalau suamiku, dia wajib minum kopi setiap pagi. Bahkan kalau sore sedang banyak kerjaan, suamiku juga selalu minta dibuatkan kopi," pungkas Dewi. smn/R-4