Hampir semua orang sudah tahu bahwa merokok lebih banyak merugikan kesehatan ketimbang membawa manfaat. Merokok juga sudah diketahui dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari gangguan jantung, impotensi hingga kanker. Salah satu kanker yang dapat ditimbulkan adalah kanker serviks.
"Merokok menjadi faktor risiko karena ada zat mutagen yang bisa terakumulasi di daerah serviks sehingga bisa mengakibatkan prosesnya lebih mudah. Proses terinfeksi hingga menjadi kanker umumnya lama, dari 3 sampai 17 tahun," kata dr Laila Nuranna, SpOG (K) Onk, dari Divisi Onkologi Ginekologi FKUI/RSCM, dalam acara talk show The 5th Annual Women’s Health Expo (WHE) 2013 Hotel Grand Sahid, Jl Sudirman, Jakarta, seperti ditulis pada Minggu (10/3/2013).
Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang banyak merenggut korban selain kanker payudara. Kanker ini menyerang leher rahim dan diakibatkan oleh infeksi Human Papiloma Virus (HPV). Selain menyebabkan kanker, HPV juga bisa menyebabkan kutil kelamin, hanya saja jenisnya berbeda dengan HPV penyebab kanker.
Penularan HPV sebagian besar disebabkan karena melakukan kontak kelamin, termasuk hubungan seksual yang berisiko. Sayangnya, kebanyakan infeksi HPV tidak bergejala. Kebanyakan orang yang terinfeksi tidak mengetahui mereka telah terinfeksi dan telah menularkan HPV. Selain merokok, risiko kanker serviks juga bisa dikarenakan menikah muda.
"Selain merokok dan hubungan seks berisiko, menikah di usia muda juga menjadi salah satu risiko kanker serviks. Alasannya mungkin organ genitalnya belum cukup matang sehingga perubahan sel-selnya menjadi rentan," terang dr Laila.
HPV sendiri ada bermacam jenis. Jenis HPV 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70 % kasus kanker serviks di dunia. Sedangkan HPV 6 dan 11 adalah penyebab utama kutil kelamin. Kutil kelamin bisa menyerang pria ataupun wanita dan belum tentu berkembang menjadi kanker.