"Luar biasa persalinannya agak sulit, harusnya tanggal 17 sudah lahir tapi sampai tanggal itu nggak mules, akhirnya diinduksi. Sabtu masuk siang sampai besoknya, pembukaan satu nggak nambah, aku semangat normal, katanya ditambahin dosis, 2 jam kemudian pembukaan nambah. Masukinnya susah karena ada skoliosis. Jantung bayi pembukaan 6-7 itu drop. Kalau nggak ambil tindakan operasi takutnya kenapa-kenapa," cerita Soraya saat ditemui di Brawijaya Woman and Children, Rabu (22/5).
Donny sebagai suami yang siaga juga bisa merasakan apa yang dirasakan oleh sang istri. Dia pun menemani istrinya sampai meja operasi. Tapi karena dia tidak kuat melihat darah, ia pun mundur.
"Saya lihat tindakan operasi, saya lihat dari awal meski sebentar, saya mundur nggak kuat lihat darah soalnya. Kita deg-degan banget, ini kalau tiba-tiba diangkat baby-nya nggak nangis harus ada perawatan, ternyata saat diangkat bayinya teriak kencang banget. Air ketuban sudah hijau, usus kelilit di kaki," ujar Donny.
Bayi laki-laki mereka diberi nama Dafa Danendra Amaldi Sulaeman. Lahir dengan berat 3,1 kilogram, dan panjang 49 sentimeter.
"Dafa artinya doa anak yang punya pendirian teguh kuat, dan Endra raja diraja, Sulaeman, nama belakang kakek semoga dapat berkah kayak Nabi Sulaeman," imbuh dia lagi. smn/R-4