Hal mengenai dimulainya proyek film Soekarno tersebut disampaikan Hanung saat ditemui Koran Jakarta di kawasan Setia Budi, Jakarta, Rabu (8/5). "Buat saya, tiap buat film selalu bilang ini film pertama. Meski pernah buat film autobiografi Sang Pencerah (2010), saya anggap itu nggak ada apa-apanya dibanding proyek film ini," ucap sutradara yang kini berusia 37 tahun tersebut.
Menurut cerita Hanung, film Soekarno ini tantangan dan rintangannya sangat banyak sekali, terutama yang berurusan dengan mistis. Percaya atau tidak, tapi kenyataannya Hanung mengalami banyak masalah di hari pertama shooting.
"Satu hari, sebelum mulai shooting kondisi cerah dan stamina penuh optimistis. Pas shooting malah semua gelap dan mendung. Satu hari yang harus dapat 5 scene, hanya 1 scene dan nggak selesai. Akibatnya, saya harus menjalani ritual-ritual tertentu supaya berjalan baik. Awalnya saya nggak mau. Tapi, kondisi yang menuntut harus begitu," papar suami dari aktris Zaskia Adiya Mecca itu.
Tak hanya rintangan yang dialami Hanung. Karena mengarahkan film ini juga ia rasakan sebagai beban tanggung jawab yang amat besar. "Beban saya ketika membuat film ini, yaitu jika film ini nggak jadi apa-apa. Saya takut film ini nggak selesai. Itu kenyataan pahit yang buat malu. Saya takut itu terjadi di sini. Beban dari diri saya sendiri, selama membuat film ini, saya sudah dua kali masuk rumah sakit," tambah Hanung.
Sebagai catatan informasi, pihak studio Multivision memproyeksikan bahwa film kolosal ini membutuhkan 2.500 figuran dan sebagai pemeran utamanya adalah Ario Bayu. Jika tak ada hambatan, sudah bisa tayang di bioskop nasional pada 22 Desember 2013 nanti. smn/R-3