Indonesia dipastikan sudah memiliki pesawat kepresidenan pada Agustus 2013. Pemerintah sudah menandatangani perjanjian pembelian (purchase agreement) pesawat 737-800 Boeing Business Jet 2 dengan Boeing Company pada 27 Desember 2010. Saat ini, pesawat tersebut sudah diserahterimakan di tempat perusahaan tersebut, yakni di Seattle, Amerika Serikat (AS).
Sekretaris pada Kementerian Sekretariat Negara, Lambock Nahatan, mengatakan pemerintah sudah melunasi pembayaran pembelian pesawat kepresidenan. Pemerintah membayarkan sebanyak tiga kali sejak 2010, yakni pada 2010 (11 juta dolar AS), 2011 (10 juta dolar AS), dan 2012 (36 juta dolar AS). “Pembayarannya sudah lunas,” katanya, Kamis (9/2).
Ia mengatakan pesawat tersebut dibeli langsung dari pabrikan. Pesawat tersebut sudah selesai pada Januari 2012 dan diserahterimakan pada tanggal 21 Januari 2012 waktu Indonesia atau pada 20 Januari 2012 waktu AS. Ditegaskannya, pesawat yang sudah diserahterimakan itu baru berupa green aircraft atau pesawat kosong yang belum dilengkapi interior dan sistem keamanan.
Tahap berikutnya, pemerintah masih harus melengkapi pesawat kepresidenan. Beberapa diantaranya pemasangan enam tangki oleh PATS Aircraft System agar pesawat dapat terbang nonstop 10-12 jam. Proses tersebut diperkirakan akan rampung pada 2012.
Tak hanya itu, interior dan sistem keamanan pun akan didesain berbeda dibandingkan pesawat komersial pada umumnya. Untuk hal ini, lanjut Lambock, pemerintah membuka lelang internasional. “Kami mendapatkan informasi sejumlah perusahaan yang mana yang bisa melakukan kegiatan itu (melengkapi interior dan sistem keamanan pesawat),” katanya. Dengan proses yang masih tersisa, diperkirakan pesawat tersebut akan dibawa ke tanah air pada Agustus 2013.
sumber: yahoo