Have You Drink Enough Water?

Hari ini, 22 Maret 2013, masyarakat di seluruh permukaan Bumi memperingati Hari Air Sedunia. Melalui hari peringatan ini, masyarakat dunia berupaya disadarkan akan pentingnya langkah konkret mengenai pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.


Setiap tanggal 22 Maret, dunia memperingati satu hari penting, yang pada dasarnya bermula sebagai bentuk kepedulian. Hari Air Sedunia, mulai diadakan semenjak 1993. Sementara pengajuan hari peringatan ini dilakukan melalui Agenda 21 di Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan (UNCED) 1992, di Rio de Janeiro, Brazil.

Semenjak diadakan pertama kali, Hari Air Sedunia langsung mendapat dukungan publik luar biasa luas. Tujuannya hanya satu, memokuskan akan pentingnya air bersih. Masyarakat di seluruh dunia harapannya untuk tidak terlalu mengandalkan keran air setiap saat, sehingga sumber air bersih selalu lestari sepanjang masa.

Tiap tahunnya, Hari Air Sedunia memokuskan salah satu aspek spesifik tentang air bersih. Misal, di 2010 mengangkat tentang air bersih untuk Bumi yang sehat. Kemudian di 2011 lebih kepada pengaruh air bersih terhadap kemajuan kota besar. Sementara tahun lalu, Hari Air Sedunia turut mengaitkan tentang kelaparan dunia.

Tahun ini, tema Hari Air Sedunia adalah "Water Cooperation". Masyarakat dunia harapannya saling bantu, demi melengkapi kebutuhan dasar umat manusia, lingkungan hidup, perkembangan sosial ekonomi, dan pemberantasan kemiskinan, yang semuanya bergantung pada air. Di sinilah perlunya manajemen baik akan air.

Namun hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Air memiliki karakteristik yang unik, dan ini menjadi tantangannya. Air tidak tersebar secara merata sepanjang masa dan wilayah. Siklus hidrologinya sangat kompleks. Belum lagi tingkat urbanisasi, polusi, dan perubahan iklim, semakin mengancam sumber daya air. Makanya perlu tindakan bahu-membahu seluruh pihak.

Ajak Swasta
Berbicara mengenai pengelolaan dan kerjasama seluruh pihak dalam manajemen sumber daya air bersih di Jakarta, Pemprov DKI telah mengajak banyak pihak terutama pihak swasta. Hal ini diungkapkan Wagub Basuki T Purnama di Balaikota pada Rabu (20/3) kemarin, saat menyetujui Manila Water dalam pengelolaan air bersih Jakarta dengan membeli 51 persen saham Suez Environment di PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA).

"Pemprov DKI telah menelusuri rekam jejak Manila Water Company, baik operasionalnya di Manila maupun di Vietnam, semuanya bagus," ucap Ahok, sapaan akrab Basuki T Purnama. Jika kerjasama ini sukses, maka pemerintah akan jadi fokus pada rencana memenuhi target memberi akses air minum 99 persen kepada warga DKI.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Water Institute, Firdaus Ali, masuknya pihak swasta asing dalam pengelolaan air bersih, harus pula dibarengi dengan dukungan kebijakan tarif yang sesuai dan saling menguntungkan, baik dari sisi masyarakat yang menikmati air bersih, maupun Manila Water sebagai operator.

"Harus ada keseimbangan antara bisnis dan pemenuhan pelayanan kebutuhan masyarakat. Jangan sampai semua biaya-biaya dibebankan ke tarif seperti yang selama ini terjadi," ucap dia.

Selain tarif yang berimbang, lanjut Firdaus Ali, harus pula dicari sumber air baku lain, yang selama ini hanya mengandalkan sumber air dari Jatiluhur dan dari Tangerang, yang notabene kuantitasnya tidak memadai, dan harga beli dari Tangerang sudah cukup tinggi, sebelum dijual ke konsumen.

Untuk ini, diperlukan kerjasama tak hanya dengan pihak institusi pemerintah maupun pihak swasta, akan tetapi juga masyarakat luas dalam menjaga ketersediaan, kelestarian, dan kualitas pasokan sumber air bersih.

Pentingnya Minum Air Bersih
Tujuan utama Hari Air Sedunia adalah menjaga kelangsungan sumber daya air bersih di seluruh dunia. Mengapa? Supaya semua masyarakat di permukaan bumi mampu mendapat dan minum air bersih dengan mudah. Bayangkan, di wilayah dengan minim curah air hujan dan kekeringan, betapa sulitnya mereka memperoleh air bersih.

Sementara itu, tahukah berapa banyak air putih yang harus Anda minum setiap harinya, supaya menjaga kestabilan tubuh? Berdasarkan organisasi kesehatan nirlaba, Mayo Clinic, Minnesota, AS, banyak faktor yang mempengaruhi seberapa banyak air putih yang diperlukan dalam tubuh. Ini termasuk kesehatan, aktivitas, dan tempat di mana Anda tinggal.

Air adalah komponen kimiawi utama dalam tubuh. Sebanyak 60 persen dari keseluruhan berat tubuh adalah mengandung air. Seluruh sistem dalam tubuh bergantung pada air.

Contohnya, air membuang racun-racun yang ada dalam organ vital, air membawa nutrien-nutrien ke dalam sel, dan air juga melembabkan lapisan daerah sekitar telinga, hidung, dan tenggorokan.

Kekurangan air bisa berujung dehidrasi, sebuah kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan air cukup untuk menjalankan aktivitas normalnya. Walaupun tingkah dehidrasinya terbilang rendah, tetap saja mampu menguras energi dan membuat tubuh terasa sangat letih.

Setiap hari tubuh kehilangan air melalui proses pernapasan, pengeluaran keringat, pembuangan sisa metabolisme melalui urin, dan pergerakan dalam usus. Supaya tubuh berfungsi dengan baik dan benar, Anda harus mengisi ulang persediaan air yang menghilang dengan mengonsumsi minuman dan makanan yang mengandung air.

Kemudian berapa banyak rata-rata cairan yang dibutuhkan? Bagi pria paling tidak harus mengonsumsi cairan sebanyak tiga liter sehari, sementara perempuan minimal harus membutuhkan 2,2 liter sehari. Masing-masing jumlah minimal itu 50 persennya berasal dari air minum dan sisanya dari makanan yang mengandung air.

Saran yang paling popular adalah minum air sebanyak delapan gelas per hari. Namun perlu diperhatikan, minum air saja masih belum cukup memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Oleh sebab itu Anda perlu menambahkan asupan cairan lainnya, yang terkandung dari makanan kaya air, yang banyak terkandung dalam sayuran dan buah-buahan.

Air Baik untuk Kehamilan
Selama proses kehamilan, tubuh membutuhkan cairan lebih banyak demi menyeimbangkan perubahan badan yang terjadi. Air penting bagi kesehatan sel-sel darah dan menjaga tubuh tetap terhidrasi. Air juga merupakan komponen kunci dari air susu ibu, dan penting bagi laktasi yang baik. Kemudian seberapa banyak ibu hamil perlu mengonsumsi cairan?

Paling tidak sebanyak tiga liter (10 hingga 12 gelas) cairan harus dikonsumsi tiap harinya. Setiap olahraga ringan yang dilakukan tiap hari, tambahka lagi satu gelas air di takaran tersebut. Sepanjang musim panas, ibu hamil membutuhkan cairan lebih banyak lagi demi menyeimbangkan proses pengeluaran keringat yang terjadi.

Minum jus bisa dijadikan salah satu metode pemasukan cairan ke dalam tubuh. Namun perlu diingat, jus terkadang mengandung kalori tambahan juga. Kalau Anda tidak yakin berapa banyak cairan yang harus dikonsumsi tiap harinya, coba isi penuh dua botol air mineral ukuran 1,5 liter, dan pastikan dua botol itu telah habis di penghujung hari. edh/smn/R-3