Sidang pledoi Nikita Mirzani atas kasus pemukulan yang digelar kemarin berjalan dramatis. Pasalnya, sepanjang persidangan Nikita menangis. Saat kuasa hukumnya membacakan pembelaan, Nikita pun nampak tak kuasa menahan air matanya.
"Kasus ini adalah kasus dalam klub malam dan saksi semuanya mabuk, ada saksi yang bilang ada luka di pelipis, dan itu tidak berhubungan. Faktanya Niki hanya melerai, kami meminta majelis hakim bahwa terdakwa tidak terbukti melakukan tidak pidana," kata Fahmi Bachmid pengacara Nikita saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (3/4).
Dengan tuntutan yang diberikan majelis hakim kepada Nikita, lima bulan penjara dipotong masa tahanan, Nikita pun merasa dirinya mendapatkan diskriminasi di mata hukum.
"Ya pertama Army (Angela Army) tidak dipenjara, tapi Niki dipenjara. Jaksa kasih tuntutan Army tiga bulan, tapi Niki lima bulan, ya nggak adil. Ya kami dikasih pasal yang sama tapi hukumannya beda terus. Niki minta hukuman yang ringan, Niki nggak tahu anak Niki harus tinggal di mana kalau Niki lama di penjara, dan Niki juga punya orang yang harus digaji," kata Niki membela diri.
Niki pun mengaku beberapa minggu terakhir pasca pembacaan tuntutan oleh majelis hakim, dirinya selalu ketakutan.
"Di depan mata Niki sudah ada bayang-bayang penjara. Belakangan ini enggak tenang sebelum pembacaan pembelaan ini. Sedih aja ini berlarut-larut, enggak tenang aja kalau belum selesai. Pasrah saja kalau harus seperti itu ya sudah. Dari awal sampai sekarang Niki nggak merasakan keadilan," pungkas Niki sambil mengusap air matanya. smn/R-4