Kasus pemukulan yang dilakukan oleh Eza Gionino terhadap Ardina Rasti saat ini sudah memasuki babak baru. Kabarnya, Eza sudah dipindahkan ke Rutan Cipinang dan berkas perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Untuk itu, Rasti memberikan komentarnya.
"Aku pribadi belum mendengar apa-apa, baru dengar dari kuasa hukum. Aku fokusnya ke hal positif, dari awal aku minta keadilan. Di sini aku korban dan mempertanyakan, meminta keadilan. Keadilan bisa dicapai lewat hukum," kata Rasti saat ditemui di kawasan Pondok Indah, Jumat (1/3).
Rasti pun tampaknya tidak mau perang statement di media, seperti yang dilakukan oleh keluarga Eza belakangan ini. Menurut Rasti, perang statement itu tidak berbobot untuk mencari keadilan. Apalagi posisi Rasti adalah korban yang dirugikan fisik dan mental.
"Kalau dari pihak mereka tetap melakukan apa yang mereka lakukan dalam konteks negatif, tidak akan kita gubris. Setiap ada lontaran, kita tidak mau menanggapi. Kalau menjatuhkan karier Eza, itu bukan Rasti, tapi Allah," kata Rasti bijaksana.
Ia beranggapan apa yang dialami Eza saat ini adalah buah dari apa yang sudah ia tanam selama ini. "Dari Rasti tidak ada niat memecahkan keluarga Eza atau menghancurkan kariernya. Tujuan itu enggak ada, tapi untuk dapat keadilan. Saat Rasti punya kesempatan untuk melaporkan keadilan, ya dia gunakan haknya. Nggak ada niatan untuk menghancurkan karier dan keluarganya. Kalau kariernya rusak itu akibat perbuatannya sendiri. Kan kita melaporkan, bukan main hakim sendiri. Ini semua kewenangan penyidik, tidak bisa diintervensi siapa pun," pungkas Aldi, pengacara Rasti. smn/R-4