Ivan Fadillah Akan Hadirkan Saksi Perselingkuhan Venna

Perang statement antara Venna Melinda dan Ivan Fadillah semakin menjadi-jadi. Kali ini, baik Ivan maupun Venna sama-sama tidak mau kalah dalam menunjukkan bukti-bukti yang akan menyudutkan kedua belah pihak.
Dalam sidang lanjutan yang digelar kemarin, pihak Ivan menjawab duplik yang dilakukan oleh pihak Venna minggu lalu.


"Reduplik kami menanggapi karena tidak sesuai dengan fakta, membawa nama seorang pejabat di Polda Metro. Mereka bilang kita melaporkan mereka ke Polda Metro, padahal kami tidak pernah melaporkan ke Kasatresmob Polda Metro. Ini kan berkaitan dalam dalil bohong. Ada beberapa dalil lain yang kita sampaikan, adanya PIL (pihak lain) yang Ivan sendiri dapat infonya dari istri dan anak-anaknya orang. Dan ini akan kita buktikan di dalam sidang pembuktian," kata Apolos, salah satu tim kuasa hukum Ivan, saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, seusai sidang, Senin (27/5).

Ivan bersikukuh bisa membuktikan bahwa omongannya bukan kosong belaka. Jika memang diperlukan, Ivan pun sanggup menghadirkan saksi yang merupakan istri dari PIL Venna (namanya masih dirahasiakan).

"Nanti kita buktikan saja di persidangan, ya, kan kemarin dari media juga info ini. Terus kemarin juga nggak ada bantahan atau sanggahan dari pihak Venna saat berita perselingkuhannya mencuat ke media," tambah Ivan.

Namun, di pihak yang berbeda, Venna pun seolah-olah membela diri. Dia tidak bisa terima dengan tuduhan Ivan. Ia malah selalu menyalahkan Ivan atas hubungannya yang memburuk dengan kedua anaknya, yaitu Verrel dan Atthala.

"Sebelumnya saya jelaskan, ya. Ini tulisan tangan saya sendiri. Bismillah". Ini Insya Allah jawaban final, dan apa pun yang jadi statement Ivan Fadilah. Mudah-mudahan ini jawaban saya, klarifikasi dari semua pernyataan-pernyataan dari mantan suami saya, Ivan Fadillah. Pertama, saya ingin bercerai dengan mantan suami saya, Ivan, di Pengadilan Agama Negara RI. Saya tidak pernah meminta apa pun dari mantan suami karena menurut hukum Islam saya sudah ditalak tujuh kali dari 4 Januari. Jadi, saat ini, menurut agama Islam, saya sudah menjadi janda. Berarti Ivan bukan suami saya lagi. Dan ini terakhir, termasuk soal 40 juta itu. Hal itu tidak pernah ada sebagai persyaratan. Jadi, 40 juta sudah merupakan nafkah bulanan yang memang diberikan pada saat saya jadi istri Mas Ivan. Ini saya klarifikasi, ini bukan prasyarat. Kalau saya mau rujuk, nilainya 40 juta. Itu memang nafkah yang saya terima untuk keluarga, tidak ada keperluan untuk kecantikan. Dan yang saya inginkan hanya bercerai secara resmi sesuai dengan hukum negara. Di mata Allah, saya sudah jadi janda, dan Ivan tidak ada hak apa pun terhadap saya. Sampai masa idah pun saya tidak menuntut apa-apa. Itu penting buat saya klarifikasi. Saya ke PA karena saya ingin tahu legalitasnya," kata Venna panjang lebar.

Anggota DPR RI ini pun membeberkan bukti pencucian otak terhadap anaknya yang dilakukan Ivan. "Yang paling membuat hati saya hancur sebagai perempuan dan ibu adalah pada saat saya dilaporkan ke polisi untuk tuduhan penggelapan kunci mobil anak, dan laporannya ditolak. Untuk anak-anak saya, Verrel Bramasta dan Athala Novel, sampai saat ini mereka sepertinya didoktrin sehingga anak-anak saya memusuhi saya dengan kalimat-kalimat yang membuat anak-anak saya sangat tidak respek terhadap ibu kandungnya. Kemudian membuat persepsi-persepsi buruk, cerita-cerita buruk, atau amalan-amalan buruk terhadap saya. Saya tidak bisa apa-apa karena secara fisik saya tidak di sebelah mereka. Saya tidak bisa memberikan nasihat apa pun secara fisik. Ini yang saya tahu kejadian paling akhir, Kamis malam, 23 Mei, di depan Verrel, waktu saya mengantarkan makanan untuk Athala. Ini saya lihat dan dengar sendiri, Mas Ivan berkata, "Saya tidak suka kamu sampai masuk ke apartemen saya karena itu adalah properti saya. Kalau kamu memasukkan laki-laki ke apartemen kamu, disebutkanlah nama yang dia tuduhkan, saya tidak peduli." Itu di depan Verrel."

"Bagi saya, itu adalah doktrin paling kejam yang dituduhkan pada saya tanpa bisa dibuktikan, tapi saya sudah tertuduh. Sehingga tidak heran Verrel dan Athala merasa saya ini jelek sekali. Itu juga akhirnya membuat anak-anak saya, apa yang dibicarakan bapaknya, mungkin benar, bisa jadi benar, karena ditunjang berita di media yang selama ini saya baru 15 April berani klarifikasi. Setelah saya klarifikasi, saya tambah jauh sama anak. Itu yang saya dengar sendiri. Di depan saya, seperti itu yang diberi tahu ke anak-anak, gimana di belakang?" pungkas dia sambil berlalu. Smn/R-4