Lee "Hitz" Ajukan Somasi gara-gara Ditipu PH

Lee Jeong Hoon atau yang biasa disebut Lee "Hitz", personel boyband Hitz, tersandung masalah. Asanya untuk berperan dalam film Kekuatan Cinta (Power of Love) punah sudah meskipun dirinya sudah shooting sebanyak 89 scenes dan masih tersisa sekitar 23 scenes lagi. Kejadian itu berawal dari kontrak kerjanya dengan sebuah production house (PH) baru bernama Vhenara.

"Saya tanda tangan kontrak tanggal 20-30 April. Tapi karena masalah manajemen, mulai shooting 25 April. Tapi mereka nggak pernah infokan ke saya kenapa film ini tertunda. Sampai kapan juga nggak pernah jelaskan. Saya selalu kasih toleransi karena PH baru. Saya shooting sampai 2 Mei, itu pun belum selesai, masih sisa 23 scenes.

Mereka masih minta ikuti jadwal shooting, saya izinkan sampai tanggal 4 Mei. Padahal dari awal saya udah bilang Mei nggak bisa shooting karena ada jadwal on air dan off air lain. Tanggal 3 Mei tiba-tiba project pending. Kru, produser, PH nggak ada kabar. Tunggu berhari-hari nggak ada info. Terus saya dengar berita film terhenti karena kepulangan saya ke Korea, padahal saya ada di Jakarta dan masih shooting di stasiun televisi. Ternyata saya baru tahu kru belum dibayar, saya juga belum dibayar 50 persen. Sudah kirim somasi empat hari lalu, nggak ada tanggapan. Ini kedua, dengan pengacara. Pertama dari saya dan manajemen," beber Lee saat ditemui di daerah Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (20/5).

Kerugian Lee ternyata tidak hanya kerugian materi, tapi kerugian moril lebih banyak karena dari awal Lee sudah mempromosikan film perdananya ini di akun Twitter dan Facebook miliknya.

"Selain 50 persen, banyak on air dan off air harus saya tolak. Perjanjian awal shooting di Jakarta, tapi ternyata di Jakarta hanya satu hari, lainnya di Cibubur, Bogor, Anyer. Uang transpor juga hanya dikasih seratus ribu, nggak sesuai awal perjanjian. Lee pun masih toleransi karena ini merupakan pengalaman pertamanya."

"Saya nggak mau bicara nominal. Shooting di luar kota saya nggak ada transportasi, mobil pribadi, tol, dan lain-lain. Lebih rugi dari yang saya terima. Seratus ribu per kota. Tapi satu hari bisa pindah lokasi beberapa kali. Anyer saya harus nyetir lima jam. Saya nggak minta sesuatu berlebihan, tapi harus ada uang tunggu. Shooting di pantai basah nggak ada fasilitas baju dan lain-lain. Saya pernah tunggu 12 jam karena semua siap tapi manajemen belum. Pernah sehari penuh saya nggak shooting," cerita dia lagi.

Lee dan pengacaranya pun sudah menyomasi pihak Vhenara. Somasi kedua masih menunggu sampai tujuh hari setelah kemarin. Jika masih tidak ada tanggapan, Lee akan mengajukan lewat jalur hukum.

"Ada dua isu. Isu pelanggaran perjanjian, berakhir 30 April tapi Mei masih shooting. Yang kedua, perdata ganti rugi moril materiil. Kerugian apa yang dialami. Film ini lagi promo. Secara pribadi media sosial Lee juga promo. Sudah dipromokan, jadi sudah ada ekspektasi. Kalau nggak jadi, siapa yang dirugikan? Dianggap masyarakat tidak profesional. Artisnya, dong," kata Davy Helkia, pengacara Lee.

Meski berencana melaporkan PH Vhenara ke polisi, Lee masih menunggu iktikad baik dari PH tersebut. Lee berharap pihak Vhenara mengklarifikasi bahwa berhentinya shooting tidak ada sangkut pautnya dangan Lee. smn/R-4