Mengenang Ully Artha

Suasana haru masih menyelimuti kediaman Ully Artha, yang terletak di kawasan Tanah Abang, hingga pemakaman Tanah Kusir. Para pelayat, saudara, dan sahabat terlihat masih berdatangan, seperti Cok Simbara, Dedy Sutomo, Yenny Rahman, dan Addies Adelia.

"Masuk rumah sakit hari Rabu, dibawa ke dokter umum terus dirujuk ke Rumah Sakit Tarakan, nggak UGD, cuma infus. (Lalu) Segar lagi, tapi nggak suka rawat, balik ke sini. Drop lagi hari Jumat. Pas Magrib, kita berangkat ke RSPAD, masuk UGD, kesadaran menurun, makin buruk, dan langsung dibawa ke ICU," jelas Gatot, sang suami.

Ully meninggal di usia yang ke-59 tahun setelah beberapa hari dirawat di RSPAD dan mengalami koma. Awalnya, Ully hanya merasa sesak napas, lalu ia meninggal jam 16.45.

"Firasat nggak ada, dia pengen potong kambing, dan pengen umroh. Baru ngomong aja. Dia masih sibuk FTV. Mungkin nanti kalau sudah agak senggang. Tiga minggu sebelum meninggal, Ully masih shooting tiga judul FTV. Mungkin itu juga yang memicu Ully kecapekan," imbuh Gatot.

"Pertama kami mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Saya mengenal beliau sudah lama, pernah bermain bersama di beberapa sinetron. Beliau itu orangnya suka bercanda, kualitas acting-nya nggak perlu diragukan lagi. Menjadi senior, dia mau memberikan banyak hal ke juniornya," kata Dude Harlino saat ditemui di kediaman Ully.

Ully Artha sudah menjadi mualaf sejak September 2011. Yenny Rachman, yang sudah mengenal Ully sejak tahun '80-an, mengatakan, "Saya bahagia di akhir hayatnya Ully memeluk agama Islam. Beberapa waktu lalu ia sempat main ke rumah saya. Pada saat azan, dia cepat-cepat salat," kata Yenni sambil mengusap air matanya. (Smn)